Total Tayangan Halaman

Minggu, 20 Januari 2013

KEKUATAN HATI DAN PIKIRAN KE-11



KEKUATAN HATI DAN PIKIRAN KE-11
(Telepati, Bukti Kekeliruan Materialisme & Atheisme)

Saya bertanya kepada sahabat saya yang telah menguasai ilmu telepati, Anda sudah menguasai telepati, apakah anda berani melakukan telepati kepada pemimpin sebuah negara, atau pemimpin militer ? Sahabat saya tersenyum sambil menjawab “tidak berani”.

Bila pertanyaan ini saya tanyakan kepada anda, bisa jadi anda pun akan menjawab “tidak berani”. Mengapa demikian ? Hal ini terjadi disebabkan, takut, segan, silau oleh kebesaran seseorang, dan lain-lain.

Inilah potret/gambaran sebagian besar manusia yang pikiran bawah sadarnya terpenjara oleh materialisme. Terkadang kita tidak menyadarinya bahwa kita pun materialis, menghargai kehidupan sebatas yang tertangkap oleh Panca Indra, Padahal untuk menangkap sinyal kekuatan Maha Dahsyat Sang Pencipta, tidak cukup hanya dengan Panca Indra, tetapi harus melibatkan pula hati dan pikiran yang diberikan Allah SWT kepada manusia.

Silau dengan harta, pangkat, jabatan, dan kecantikan, membuat manusia tidak mengenali dirinya sendiri, bahwa Allah SWT memberikan kekuatan dahyat kepada setiap manusia, yaitu hati dan pikiran. Hati dan pikiran manusia dapat menembus ruang dan waktu tidak dapat dibatasi oleh sekat-sekat materi, hati dan pikiran manusia dapat hinggap pada siapapun dan dimanapun, di muka bumi ini. Inilah yang disebut telepati.

Orang yang memiliki keyakinan kepada kekuatan Maha Dahsyat dibalik realitas yang akan menguasai telepati, yaitu orang yang meyakini adanya Allah SWT.

Orang Atheis dan Materialis sangat  tidak mungkin menguasai ilmu telepati, karena  orang seperti ini menilai hidup dan kehidupan, terikat oleh wujud materi yang hanya bisa ditangkap oleh panca indra. Padahal telepati bermain dibalik realitas dan tidak terikat wujud, setiap bagian dari ilmu ini melibatkan kekuatan kebenaran yang bersumber dari Allah SWT.

Seorang yang atheis dan materialis adalah sebuah gambaran manusia yang fatalisme. Ketidakberdayaan dia menjangkau sebuah kekuatan dahyat dibalik realitas materi. Inilah gambaran manusia bodoh.

Sebuah renungan bagi kita semua !

Selama pikiran anda terpenjara oleh materialisme, dan tidak meyakini adanya kekuatan Yang Maha Kuasa, maka anda tidak akan pernah menguasai telepati, tidak akan pernah menjadi orang sakti. Orang sakti adalah orang yang hanya menjadikan Allah SWT tempat bergantung, dan berlindung. Tak ada satupun yang dapat menyamaiNya.

Ilmu telepati adalah ilmu yang akan menunjukkan kekuasaan Sang Maha Kuasa yang tidak akan dapat dikalahkan oleh kekuatan atheisme, materialisme, hedonisme, dan ideologi lainnya.

Mengapa demikian ?

Jika anda telah menguasai Telepati,

Anda bertemu dengan seorang pecinta harta, hipnotislah (telepati jarak dekat) dia, masukkan dan gambarkan ke dalam pikirannya, bahwa anda adalah orang yang sangat kaya. Maka seorang pecinta harta akan sangat menghormati anda, kalau perlu bersujud di depan anda, karena pikirannya menggangap anda orang yang sangat kaya.

Bila anda bertemu pecinta jabatan, hipnotislah dia, masukkan ke dalam pikirannya, bahwa anda adalah saudaranya pejabat, maka dia akan sangat menghormati anda, kalau perlu dia akan menjilat anda, karena pikirannya menganggap anda saudaranya pejabat.

Bila anda bertemu dengan pecinta ketampanan, masukkan ke dalam pikirannya anda jadi terlihat tampan, maka dia akan tergila-gila oleh anda, karena dalam pikirannya, anda terlihat tampan sekali, dan selalu terbayang-bayang.

Bila anda bertemu preman gambarkan ke pikirannya bahwa anda adalah raja preman sesungguhnya, maka dia akan berlutut di depan anda, kerena anda dianggap raja preman.

Bagaimanakah, Bila anda bertemu dengan Pecinta Allah SWT, apa yang akan anda lakukan?
Anda menghipnotisnya dengan harta, jabatan, kecantikan, dan lain-lain. Tidak akan mempan. Orang seperti ini tidak akan silau dengan kerlap kerlipnya gemerlap dunia. Bisa jadi meskipun anda menguasai ilmu telepati jarak dekat atau hipnotis, anda pun akan berlutut menghormatinya.

Gambaran di atas adalah gambaran bahwa seorang Pecinta Allah SWT tidak dapat dikalahkan oleh materialisme, atheisme, hedonisme, dan ideologi lainnya.

Maka, agar anda terhindar dari kejahatan hipnotis, jadilah pecinta Allah SWT yang hati dan pikirannya selalu terpaut kepadaNYA.

Tidak ada komentar: