(Mengetahui, Membisikkan, & Mengendalikan Hati Orang
Lain)
Setelah anda membaca catatan“Kekuatan Hati dan Pikiran” dari
1-6, Insya Allah anda akan menguasai telepati satu arah. Telepati satu arah
adalah telepati yang dilakukan oleh pikiran. Bila anda melakukan telepati satu
arah secara intensif dan kontinyu setiap waktu kepada setiap orang, maka Insya
Allah hidup anda menjadi tenang, tentram, dan nyaman karena pikiran orang lain,
dikendalikan oleh anda.
Telah disinggung pada catatan terdahulu:
Ketika seseorang mendapatkan musibah, ia bersedih, anda
berempati, dan dapat merasakan kepedihan hatinya.
Kejadian di atas
menjelaskan:
Orang tersebut
memancarkan hatinya kepada hati anda,
dan hati orang-orang di sekitarnya.
Dalam kondisi
empati anda dapat merasakan hati orang
tersebut.
Anda seharusnya menyadari bahwa :
Dalam kondisi
empati sesungguhnya anda dapat merasakan hati setiap orang, tidak saja dalam
keadaan sedih, tetapi juga bisa dalam keadaan gembira, bingung, benci, dengki,
dendam, dan lain-lain. Jadi dalam keadaan empati anda dapat membaca isi hati
atau mengetahui isi hati orang yang menjadi objek empati anda.
Dalam kondisi
empati sesungguhnya suasana hati anda sama dengan suasana hati orang yang
menjadi objek empati anda.
Dalam kondisi
empati sesungguhnya anda dapat menjadikan suasana hati anda, sama dengan objek
empati anda. Tahapannya : Anda berempati
kepada si Fulan, kemudian anda merasakan sedih, selanjutnya pada saat berempati
tersebut anda pindahkan kesedihan anda kepada si Fulan, maka si Fulan akan
merasakan kesedihan anda. Prinsip dasarnya sama dengan ketika anda berempati
kepada seseorang yang terkena musibah, hanya anda membalikkan posisinya.
Dalam kondisi
empati, sesungguhnya anda dapat membisikkan hati anda ke dalam hati orang yang
menjadi objek empati anda, misalnya : Si
Fulan anaknya meninggal, maka melalui hati, anda dapat membisikkan ke dalam
hati si Fulan “Harus tabah, harus menerima, harus pasrah”. Bisikkan itu akan
bersuara di hati si Fulan, namun si Fulan menganggap bisikkan itu berasal dari
hatinya sendiri. Insya Allah si Fulan akan menjadi tabah atau depresi
berkurang. Jadi dalam keadaan empati sesungguhnya anda dapat melakukan
hypnoterapi yang bisa dilakukan tanpa komunikasi, atau dapat dilakukan dari
jarak jauh.
Dalam kondisi
empati sesungguhnya anda dapat mengendalikan hati orang lain untuk mencintai,
membenci, memperhatikan dan lain-lain. Misalnya: Anak anda dititipkan kepada
seorang Kyai di sebuah pesantren, karena berjauhan tentunya anda merasa
khawatir. Sebetulnya anda bisa mengendalikan hati Pak Kyai agar menyayangi anak
anda caranya :
Anda berempati
kepada Pak Kyai, artinya perasaan anda masuk dan menyatu dengan perasaan Pak
Kyai.
Setelah anda masuk
dan menyatu dengan perasaan pak Kyai, kemudian rasakanlah sedalam-dalamnya
perasaan Pak Kyai sangat menyayangi anak anda.
Lakukanlah secara
intensif dan kontinyu.
Maka Perasaan atau
hati Pak Kyai sangat menyayangi anak anda, apalagi jika anak anda anak yang
baik.
Bayangkanlah bila hal itu dilakukan tidak hanya kepada Pak
Kyai, tetapi dilakukan pula kepada semua orang yang dekat dengan anak anda,
maka orang-orang tersebut akan menyayangi anak anda. Anda dapat menjaga anak
anda dari kejauhan.
Berkomunikasilah dengan penuh empati kepada setiap orang,
maka anda akan terlatih membaca atau mengetahui isi hati orang. Bila telah
terlatih, anda dapat melakukannya dari jarak jauh.
Berempatilah kepada setiap orang, artinya anda masuk ke
hatinya, kemudian rasakan sedalam-dalamnya hati orang-orang sekitar anda luluh,
lemas, menyenangi dll kepada anda. Maka orang-orang sekitar anda hatinya akan
sama dengan hati anda. Bila anda melakukan secara intensif dan kontinyu maka
anda akan merasakan manfaatnya.
Isi hati setiap orang selalu berubah-ubah, kemampuan anda
memahami isi hati orang, akan membuat anda terampil dalam menyikapi berbagai
perubahan yang terjadi dari hati orang-orang sekitar anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar