Total Tayangan Halaman

Minggu, 20 Januari 2013

TENAGA DALAM DARI PIKIRAN



KEKUATAN HATI DAN PIKIRAN KE-3

Pada catatan “ Kekuatan Hati dan Pikiran ke-2 telah dijelaskan bahwa hati & pikiran seseorang tersambung dengan hati & pikiran orang lain, kedengkian dan keburukan hati  anda  terhadap  orang lain dapat mengundang keburukkan-keburukkan datang kepada  anda.

Jadi apakah yang sebaiknya dilakukan dengan hati dan pikiran?
Karakteristik dari hati dan pikiran yang lainnya adalah hati dan pikiran seseorang memancar  kepada hati dan pikiran orang-orang sekitarnya. Baik secara fisik berhadapan maupun berlainan lokasi. Hati & pikiran yang  buruk akan terasa, begitu pun dengan hati & pikiran yang baik akan terasa oleh orang-orang di sekitarnya. Ketika  anda selalu memelihara hati & pikiran dengan hal-hal yang baik, maka akan terbuka aura positif anda. Setiap orang merasa nyaman, tenang, dan tentram berhubungan dengan anda, tentunya hal ini sangat tergantung dari konsistensi anda dalam memelihara positifisme hati dan pikiran. Aura positif yang muncul pada diri anda akan berpengaruh terhadap perizkian, karir, keselamatan, dan keberkahan hidup anda. Karena semua orang menyenangi kebaikan.

Mengendalikan hati dan pikiran agar selalu positif perlu berlatih terus, karena hati dan pikiran sebagian besar berada di wilayah pikiran bawah sadar (tak disadari).

Bagaimanakah prinsip dari mengendalikan hati dan pikiran?
Hal yang pertama  harus diingat adalah 
          
Bisikkan hati dan pikiran tidak konstan (tetap)
Bisikkan hati dan pikiran dapat dikendalikan oleh anda

    Orang sakit jiwa adalah orang yang menganggap bisikkan hati dan pikirannya konstan, bisa sedih sendiri, gembira sendiri, cemas sendiri, dan lain-lain, kendali terhadap hati dan pikirannya hilang.
    Orang kesurupan dan orang histeris menganggap bisikkan hati dan pikirannya konstan menjadikannya penuh ketidakberdayaan.
    Orang terhipnotis, karena bisikkan hati dan pikirannya dibuat konstan oleh penghipnotis.
    Orang bermeditasi di suatu tempat, kemudian karena ada bisikkan ke hati dan pikirannya, orang tersebut mengaku nabi, baginya bisikkan itu konstan sehingga menjadi keyakinan sesat.

Kasus-kasus di atas terjadi  karena kemampuan menganalisa bisikan hati dan pikiran sangat rendah.

Bagaimanakan cara mengendalikan bisikkan hati dan pikiran ?

Hati harus senantiasa memberikan pertimbangan kepada pikiran dalam membuat tindakan
Pikiran juga harus memberikan pertimbangan kepada hati dalam membuat tindakan

Banyak orang yang terjerumus karena mengikuti bisikan-bisikan hati saja.
Banyak pula orang yang terjerumus karena hanya mengikuti bisikkan-bisikan pikiran saja.

Apakah yang harus dikendalikan dari bisikkan hati?

    Bisikkan dalam bentuk kata-kata, misalnya...bunuh saja..., pukul saja...pukul saja, jatuhkan saja....jatuhkan saja dll.
    Bisikkan hati yang berupa perasan benci, hasud, dendam, merendahkan, menyepelekan dll.
    Keadaan hati yang lainnya yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, karena tidak semua bahasa hati bisa diterjemahkan dalam kata-kata.

Apakah yang harus dikendalikan dari bisikkan pikiran?

    Bisikkan pikiran berupa kata-kata. Suatu hari, karena sesuatu hal, anda amarah ke si Fulan, ketika bertemu dengannya anda marah, anda tahan amarah itu, sehingga tak sepatah kata pun keluar, tapi pikiran anda memaki-makinya, maka si Fulan akan merasakannya dan mendengarkannya via pikiran, silakan buktikan...!. Bisikkan pikiran bisa sampai ke seseorang, baik berdekatan secara fisik maupun berjauhan.
    Bisikkan pikiran berupa lintasan gambar dalam pikiran. Mohon maaf, bila seorang laki-laki membayangkan bersetubuh dengan seorang perempuan,  maka sebetulnya bayangan itu akan sampai ke perempuan tersebut, terutama saat-saat tenang, malam, atau menjelang tidur. Jadi anda harus hati-hati dengan gambar yang ada di pikiran anda.
    Lintasan alur cerita. Terkadang  ketika  anda sedang melamun, pikiran anda melayang menjadi alur sebuah cerita. Bila itu terjadi maka pikiran ini harus segera dikendalikan, jangan dibiarkan semaunya menjadi alur  cerita yang negatif, misalnya  jadi alur cerita berbuat maksiat.
    Bahasa pikiran yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata (tidak semua bahasa pikiran dapat dijelaskan dengan kata-kata).

Pada awalnya anda akan kesulitan membedakan antara bisikkan hati dan pikiran, tapi selanjutnya anda akan dapat membedakannya sendiri.
 
Waspadalah dengan hati dan pikiran anda! Orang sekitar anda dapat merasakannya
 Kebaikan dan keburukkan yang datang. Hati dan pikiran anda yang mengundangnya.

 BERSAMBUNG===>

Tidak ada komentar: