Sebelum anda membaca catatan ini, sebaiknya anda telah
membaca catatan-catatan penulis sebelumnya “Kekuatan Hati & Pikiran” 1 – 4.
Metode menguasai ilmu telepati satu arah.
Ketika anda ingat si Fulan, maka si Fulan akan ingat anda.
Semakin konsentrasi ke si Fulan, maka si Fulan akan semakin
mengingat anda.
Bila anda ingat ke
si Fulan, maka si Fulan mengingat wajah anda.
Bila anda ingat ke
si Fulan maka anda bisa membisikkan ke pikirannya “anda orang baik”,
Bisikkan itu akan
berbunyi pula dalam pikiran si Fulan.
Bila anda ingat si
Fulan anda bisa memberikan gambaran/bayangan yang baik-baik ke pikiran si
Fulan, gambarkan ke pikirannya anda
sedang ramah, murah hati, jujur dan
lain-lain.
Si Fulan akan menangkap pikiran-pikiran yang anda kirimkan
kepadanya (bila anda sering melakukannya maka anda akan meyakininya). Sementara
si Fulan menganggap apa yang ada di pikirannya adalah pikirannya sendiri, dan
tergerak perbuatannya untuk menyenangi, menghormati, dan menyukai anda.
Telepati satu arah dapat dilakukan kepada:
Orang yang anda
kenal, dan yang tidak anda kenal.
Seberapa banyak anda
mengenal orang ? Seberapa banyak anda bertemu fisik dengan mereka
atauberkomunikasi via media ? Itulah keterbatasan manusia ? Banyak orang yang
tidak anda kenal, dibanding yang kenal dengan anda. Padahal mereka seringkali
berinteraksi dengan anda.
Allah SWT memberikan hati dan pikiran kepada manusia agar
manusia bisa memanfatkannya. Sebetulnya manusia bisa berkomunikasi menggunakan
hati dan pikiran, baik kepada orang yang anda kenal, maupun kepada orang yang
tidak kenal dengan anda. Tak terbatas ruang dan waktu bisa kapan saja dan
dimana saja (berlainan negara).
Pada umumnya manusia tidak menyadarinya, karena komunikasi
via hati dan pikiran berada di wilayah pikiran bawah sadar. (Melalui tulisan
ini penulis sedang menggiring pembaca untuk menyadarinya).
Bagaimanakah telepati satu arah kepada orang yang tidak
kenal dengan anda?
Anda kenal dengan presiden SBY, tapi presiden SBY tidak
mengenal anda, dengan menggunakan telepati satu arah maka anda bisa
mengirimkan:
Suara ke pikiran Presiden
“ SBY adalah orang yang baik”.
Gambarkan ke pikirannya masih banyak rakyat yang menderita
korban koruptor.
Sesungguhnya suara pikiran, dan bayangan yang anda kirimkan
secara intensif & kontinyu tersebut, akan tertangkap oleh presiden SBY,
tetapi presiden beranggapan pikiran tersebut berasal dari dirinya sendiri,
tergeraklah hati, pikiran, dan perbuatannya untuk semakin mencintai rakyatnya
dibanding kekuasaannya atau partainya.
Satu orang dan banyak
orang
Hati dan pikiran manusia memancar ke hati dan pikiran
manusia lainnya. Pancaran hati dan
pikiran anda bisa ditangkap oleh satu orang atau banyak orang, tergantung anda.
Mungkin selama ini anda tidak menyadarinya, karena anda merasa orang lain tidak
akan mengetahui isi hati dan pikiran anda. Padahal pancaran (aura) isi hati dan
pikiran anda menjadi citra diri anda di mata publik. Ketika hati dan pikiran
anda selalu buruk, maka buruknya hati dan pikiran anda akan tertangkap oleh
orang lain, meskipun wajah anda cantik atau tampan. Kecantikan dan ketampanan
yang anda miliki menjadi tidak bermanfaat.
Jadi apakah yang harus
anda lakukan ?
Hati dan pikiran
anda memancar ke banyak orang, rasakan !
Konsentrasi
arahkan ingatan anda ke banyak orang,
baik secara fisik ada atau hanya ada dalam pikiran.
Ketika anda
arahkan ingatan kepada mereka, berarti anda memasuki pikiran mereka.
Suarakan di
pikiran mereka bahwa “anda orang baik, anda orang bijaksana, jujur dll”.
Bisikkan itu akan berbunyi di pikiran mereka.
Gambarkan
dipikirannya bahwa kelakuan anda baik, rajin beribadah, rasa sosial tinggi dll.
Lakukan intensif
dan kontinyu !
Orang banyak akan menangkap pikiran dan hati yang anda
pancarkan, tetapi mereka menganggap gambaran yang ada dipikirannya berasal dari
diri sendiri. Padahal andalah yang mengirimkannya kepada pikiran mereka melalui
telepati. Jadilah anda sosok yang anda inginkan di mata orang banyak. Karena
pikiran orang lain, anda yang mengendalikannya (Bila anda sering melakukan,
maka anda akan meyakininya)
Orang lain adalah apa yang anda pikirkan. Bila anda berpikir
orang lain buruk, maka orang itu akan buruk kepada anda. Bila anda berpikir
orang lain baik, maka orang lain akan baik kepada anda.
Hati dan pikiran anda, menentukan citra diri anda di mata
orang banyak.
Kebiasaan anda memancarkan pikiran yang baik merupakan cara
anda dalam membangun konsep diri yang positif.
BERSAMBUNG...===>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar